Seputar Berita Unik - Bukan sepeda motor tua saja, mobil ‘Tuwir’ (Bhs. Jawa/Tua) era 1970 hingga 1980-an pun memiliki tempat dan kesan yang istimewa di kehidupan para pecinta otomotif
Nusantara. Salah satu ciri kendaraan yang mendapatkan tempat dan kesan
istimewa bagi para pecinta otomotif di zamannya hingga sekarang, adalah
dari julukan ataupun nama panggilan yang dimiliki oleh mobil-mobil tua.
Masyarakat Indonesia yang kreatif, memberikan julukan yang disesuaikan
dengan bentuk ataupun bunyi mesin mobil yang dihasilkan. Penasaran?
berikut uniknya.com merangkum beberapa julukan unik dari mobil yang pernah dan masih wara-wiri di Indonesia.
1. Trungtung Atau Torongtong (Suzuki ST20 th1982 )
Julukan yang diberikan pada mobil pickup pabrikan Suzuki ini sangat
lucu, disesuaikan dengan bunyi knalpot khas mesin 2 Tak yakni Truntung
atau torontong (Bhs Sunda). Tidak jauh berbeda dengan di tanah
kelahirannya Jepang, mobil tuwir yang dijuluki ‘Truntung’ dijadikan
sebagai kendaraan angkut barang pertanian ataupun sembako yang akan
dijajakan di pasar dan toko.
Generasi mobil 2 Tak pertama pabrikan Suzuki adalah Carry FB, yakni
mobil jenis van yang diproduksi pada tahun 1964 hingga 1965. Setelah
mengalami berbagai perbaikan dan perbaikan di jenis pickup, pada tahun
tahun 1982 di Jepang, Suzuki memproduksi ST 20 mesin 2 Tak dengan jenis
pick up. ST 20 memiliki chasis dan jarak roda yang lebih panjang
apabila dibandingkan dengan saudara pendahulunya, ST10. Dipasaran
dunia, ST 20 disebut juga dengan Suzuki Carry Wide 550.
Suzuki memang dikenal sebagai produsen mobil yang kerap kali mengeluarkan jenis moda transportasi kecil, yang di Jepang disebut Kei Jidosha.
Di Indonesia ST20 meramaikan pasaran pickup pada tahun 1983, bahkan
bunyi knalpot yang dihasilkan dari mesin berkapasitas 539cc. Meskipun
kecil mobil Trungtung ini memiliki tenaga cukup besar, 26 Hp pada rpm
4.500.
2. Carry Bagong (SUZUKI ST 1000 T 1983-2000)
Ceri Bagong adalah julukan yang diberikan pada mobil pabrikan Suzuki
Carry lansiran tahun 1983 hingga 2000. Mungkin terlalu ribet apalagi
berupa campuran huruf dan angka, Suzuki Carry ST1000 seri T disingkat
menjadi ‘Carry Bagong’. Tidak diketahui siapa yang pertama kali
memberikan nama bagong, sehingga sejarah
pemberian namanya pun hanya berupa perkiraan saja. Nama Bagong,
diberikan karena wajah Suzuki jenis van ini menyerupai, wajah karakter
wayang kulit Bagong.
Suzuki Carry seri ST 1000 di Indonesia diproduksi pada tahun 1983
melalui perwakilannya, PT Indomobil. Carry yang wajahnya menonjol,
memiliki mesin 4 Tak dengan kapasitas 970cc dengan tenaga 44 Hp. Bagong
yang juga banyak digunakan sebagai moda transportasi umum (Angkot),
memiliki dua tipe percepatan yaitu 4 & 5 tingkat percepatan sesuai
dengan seri.
3. Kijang Buaya (Toyota Kijang pickup tahun 1977)
Jika julukan dua mobil sebelumnya diambil dari karakter wayang dan
bunyi yang dihasilkan, mobil tuwir berikut diambil dari bentuk mulut
hewan, buaya. Julukan Kijang Buaya diberikan kepada mobil jenis van yang
diproduksi Toyota KF 10 di Indonesia pada tahun 1977. Julukan buaya
terinspirasi dari panjangnya kap yang dimiliki oleh KF 10, dan ketika
dibuka maka akan seperti mulut buaya yang menganga.
Kijang KF 10 jenis Pickup pertama kali dipamerkan pada tahun 1975, di
perhelatan Jakatara Fair. Buaya yang tidak suka diam di air ini
menggunakan mesin tipe 3K berkapasitas 1.200 cc, dari mesin Corolla.
Dengan sistem transmisi 4 percepatan manual, menjadi kendaraan angkut
yang membanggakan. Ini mungkin satu-satunya yang bisa dibanggakan.
Bahkan melalu seri Kijangnya, Toyota mampu meraup keuntungan dari 26.806
unit mobil yang terjual. Tak heran pula jika seri Kijang beranak pinak,
karena sedari dulu selalu dipasang harga lebih murah dibanding dengan
yang sekelasnya.
4. Jimni jangkrik (Suzuki Jimny LJ80 1977-1981)
Kembali ke Suzuki, dan kali ini julukanya terinspirasi dari ukuran
dan bentuknya yang mungil. Jimny Jangkrik atau Suzuki Jimny LJ80v,
merupakan favorit kawula muda Indonesia pecinta offroad dari dulu hingga
sekarang. Julukan Jangkrik diambil dari bentuk serta ukurannya yang
mungil, namun memiliki daya jelajah luar biasa seperti jangkrik.
Suzuki Jimny LJ 80 merupakan seri terbaru
dari seri sebelumnya LJ50, berkapasitas 800cc hingga 1000cc, mesin 4
Tak dengan empat silinder. LJ yang merupakan kode untuk menyatakan Light
Jeep (jip kelas ringan), diproduksi Suzuki pada tahun 1977 hingga 1981.
Dulu Jimny Jangkrik merupakan kendaraan SUV yang paling murah, kuat
(mesin-body dan hemat).
Suzuki Jimny Jangkrik Memiliki kelebihan pada kemampuan mesin
melintasi medan yang sangat berat, berlumpur, tanjakan maupun turunan
curam. harga mobil yang relatif murah (dibanding SJ410), mesin irit dan
body kuat. Sementara kelemahan mobil ini adalah kurang bisa diajak
berpacu di medan aspal, larinya cukup payah.
5. Daihatsu Taft Kebo (Daihatsu Taft F10 1974-1979)
Kendaraan SUV 4×4 yang berjuluk Kebo ini merupakan saingannya Jimny
Jangkrik di tahun 1980-an, meski dari segi nama dan bentuk saja sudah
tentu siapa yang unggul. Menarik kenapa mobil lansiran Daihatsu tahun
1974 hingga 1984, nama TAFT sendiri merupakan singkatan dari Tough
Almighty Fourwheeldrive Transport, atau moda transportasi 4×4 yang
paling tangguh.
Julukan kebo bukan saja karena bentuknya, namun ketangguhan Daihatsu
Taft melalui berbagai medan berat. Bukan itu saja tenaganya dikabarkan
mampu menarik satu truk kontainer yang mogok, betulkah? Berdasarkan
literatur yang ditemukan, F10 generasi Taft pertama yang lahir pada 1974
dibekali mesin 4 tak berkapasitas 958cc, 57 Hp, dengan 4 percepatan,
ditambah transfer cas dual range dan menggunakan bahan bakar bensin.
Kebo besi besutan Daihatsu memiliki akselerasi cukup cepat, yakni 0-100
km/jam dalam waktu 19,6 detik. Taft Kebo (F10) masuk ke Indonesia tahun
1976 hingga 1979. Nah mana yang julukannya paling berkesan di benak
Anda? (***)
Sumber: Dari berbagai sumber, uniknya.com
0 komentar:
Posting Komentar